Rabu, 28 September 2022

Jamu pegal linu


 Jamu Pegel Linu

Bahan - Bahan :


Kencur (Kaempferia galangal) 10 gr \


Beras (Oryza sativa) 10 gr.


Kedawung (Parka roxburghii) 5 gr.


Jahe(Zingiber officinalis) 5 gr.


Jeruk nipis (Citurs Aurantifolia) ½ buah.


Madu murni 2 sendok makan.


Garam dapur Secukupnya


Cara membuat :


Kencur, beras, kedawung dan jahe ditumbuk halus menjadi satu, diberi air panas kemudian diperas dan disaring hingga mendapatkan 1 gelas air perasan. Ambil ramuan diatas ½ gelas, masukkan madu, kuning telur, perasan jeruk nipis dan garam. Lalu diaduk rata.


Cara Penggunaan : Diminum 2 kali sehari.

Sabtu, 24 September 2022

Ramuan untuk Pelangsing


Ramuan untuk Pelangsing

Ramuan 1 bahan Daun Ceremai


Cara pembuatan/penggunaan:


Bagian yang digunakan: daun


Daun ceremai direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi separuhnya, dinginkan, saring dan diminum selagi hangat.


Dosis: 1 x 5 g daun/hari


Peringatan: dosis berlebihan menyebabkan dehidrasi dan gangguan elektrolit


Ramuan 2 bahan Kunci Pepet


Cara pembuatan/penggunaan:


Bagian yang digunakan: rimpang


diiris tipis, direbus dengan 2 gelas air menjadi separuhnya, dinginkan, saring lalu diminum sekaligus.


Dosis: 1 x 10 g rimpang/hari


Peringatan: tekanan bola mata meningkat


Semoga Bermanfaat

 

obati Luka Bakar Ringan

 


obati Luka Bakar Ringan


Ramuan 1 bahan Pepaya

Cara pembuatan/penggunaan:

Bagian yang digunakan: getah buah pepaya mentah

Campurkan 1 sdm getah dengan 1 sdm minyak kelapa hingga tercampur sempurna, oleskan pada bagian yang sakit.

Dosis: 1 x 1 sdm getah/hari

Larangan: luka bakar terbuka

Peringatan: ramuan hanya digunakan pada luka bakar yang baru dan ringan, belum melepuh. Jangan sampai terkena mata karena dapat menyebabkan kebutaan. Beberapa orang alergi terhadap papain.

Efek samping: alergi

Ramuan 2 Bahan Lidah Buaya

Cara pembuatan/penggunaan:

Bagian yang digunakan adalah Daun Segar

Lidah buaya dikupas, daging dihaluskan dan oleskan pada bagian yang sakit.

Dosis: 1 x 1 daun /hari

Larangan: luka bakar terbuka

Peringatan: ramuan hanya digunakan pada luka bakar yang baru dan ringan, belum melepuh.

Semoga Bermanfaat


Sabtu, 01 Januari 2022

Menjaga Kebersihan Gigi Dengan Bersiwak

Menjaga Kebersihan Gigi Dengan Bersiwak


عَنْ أَنَسٌ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثَرْتُ عَلَيْكُمْ فِي السِّوَاكِ

Dari Anas, bahwasannya ia berkata, “Rasulullah saw bersabda: “Aku telah terlalu sering memperingatkan kalian untuk selalu bersiwak.” (HR al- Bukhari)

عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ.

dari Hudzaifah berkata, “Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bangun di malam hari, beliau membersihkan mulutnya dengan siwak.” (HR al- Bukhari dan Muslim)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ

Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sekiranya tidak memberatkan ummatku atau manusia, niscaya aku akan perintahkan kepada mereka untuk bersiwak (menggosok gigi) pada setiap kali hendak shalat.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Mulut adalah rongga tempat mengolah makan pertama kali. Karena itu di dalam mulut sering ada sisa-sisa makanan. Sisa-sisa ini akan menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya penyakit apabila tidak dibersihkan. Anjuran Rasulullah saw untuk bersiwak (gosok gigi) menunjukkan perhatian beliau yang sangat tinggi terhadap kesehatan

Apa itu siwak? Siwak (atau disebut juga miswak) merupakan kayu dari ranting pohon Aarak atau Peelu, yang lazim terdapat di jazirah Arab. Nama latinnya: Salvadora Persica. Siwak inilah yang biasa digunakan sebagai sikat gigi sekaligus pasta gigi yang terkenal di jazirah Arab.

Keutamaan bersiwak sangat banyak. Bahkan penelitian-penelitian modern menemukan bahwa siwak lebih baik dan alami ketimbang sikat dan pasta gigi yang sekarang beredar luas.Rasulullah SAW pun sangat menyukai bersiwak (menyikat gigi dengan siwak).

Cara Rasulullah SAW bersiwak adalah sebagai berikut:

1. Berdoa sebelum bersiwak. Salah satu do’a yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah: “Allahumma thahhir bissiwaak Asnaaniy, wa qawwiy bihi Litsaatsiy, wa afshih bihi lisaniy“, yang artinya “Wahai Allah sucikanlah gigi dan mulutku dg siwak, dan kuatkanlah Gusi gusiku, dan fashih kan lah lidahku”;

2. Memegang siwak dengan tangan kanan atau tangan kiri (ada perbedaan pendapat tentang hal ini) dan meletakkan jari kelingking dan ibu jari dibawah siwak, sedangkan jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk diletakkan di atas siwak.

3. Bersiwak dimulai dari jajaran gigi atas-tengah, lalu atas-kanan, lalu bawah-kanan, lalu bawah-tengah, lalu atas-tengah, lalu atas-kiri, lalu bawah-kiri. Jadi seperti angka 8 yang ditulis rebah

4. Langkah ke-3 di atas dilakukan 3x putaran;

5. Selesai bersiwak, mengucapkan hamdalah, “Alhamdulillah“.

Kapan saja bersiwak? Rasulullah mencontohkan waktu-waktu utama bersiwak adalah sebagai berikut;

1. Hendak berwudhu dan sholat;

2. Ketika akan memasuki rumah;

3. Ketika bangun tidur. Baca: Cara Tidur Rasulullah SAW;

4. Ketika sedang berpuasa (shaum);

5. Ketika hendak membaca Al-Qur’an.

Beberapa hal lain yang pernah Rasulullah SAW contohkan tentang bersiwak:

1. Cucilah siwak sebelum menggunakan dengan air bersih;

2. Sebelum digunakan, sebaiknya siwak diperbaiki/diperbagus terlebih dahulu;

3. Boleh menggunakan siwak orang lain setelah dibersihkan;

4. Bersungguh-sungguhlah ketika bersiwak;

5. Boleh bersiwak di hadapan orang lain (tidak harus sembunyi-sembunyi).

Wallahu’alam bissahawab.

Referensi:

1. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda, “Siwak merupakan kebersihan bagi mulut sekaligus keridhaan bagi Rabb.” (Riwayat Ahmad)

2. Sabda Nabi, “Kalau bukan karena akan memberatkan umatku, tentulah kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudhu. (Riwayat Bukhari dan Muslim). Dalam redaksi lain, Nabi mengucapkan, “Kalau bukan karena akan memberatkan umatku tentulah kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan shalat.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

3. Diriwayatkan dari Syuraih bin Hani, ia berkata: “Aku bertanya kepada Aisyah, ‘Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rasulullah jika memasuki rumahnya?” Aisyah menjawab, “Bersiwak”. (Riwayat Muslim).

4. Nabi Muhammad SAW mencontohkan bersiwak setiap kali bangun tidur, termasuk saat bangun malam. (Riwayat Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah).

5. Aisyah menyebutkan, “Rasulullah tak tidur pada malam atau siang hari lalu beliau bangun kecuali bersiwak terlebih dahulu sebelum wudhu.” (Riwayat Abu Daud).

6. Dari Amir bin Rubaiah, ia berkata: “Aku melihat Rasulullah bersiwak (berulang kali hingga aku tidak bisa menghitungnya), padahal beliau sedang berpuasa.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi).

7. Dari Ali ibn Thalib Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah memerintahkan kami bersiwak: ‘Sesungguhnya seorang hamba jika berdiri menunaikan shalat, malaikat lalu mendatanginya, berdiri di belakangnya mendengar bacaan al-Qur`an dan mendekat. Malaikat terus mendengar dan mendekat sampai ia meletakkan mulutnya di atas mulut hamba tersebut, hingga tidaklah dia membaca satu ayat pun kecuali malaikat berada di rongganya.” (Riwayat Baihaqi)

8. Aisyah radhiyallahu ‘anha mengabarkan,”Nabiyullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersiwak lalu memberiku siwak tersebut utk kucuci. Lalu aku menggunakan utk bersiwak kemudian mencuci setelah menyerahkan kepada beliau.”

9. Musa Al-Asy‘ari radhiyallahu ‘anhu menceritakan:“Aku pernah mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu beliau sedang bersiwak dgn siwak basah. Ujung siwak itu di atas lidah beliau dan beliau mengatakan “o’ o’″ sedangkan siwak di dlm mulut beliau seakan-akan beliau hendak muntah.”